Penulis : Budi Kenzin
Seringkali penjelasan yang kita sampaikan terkadang malah membuat bingung yang mendengar, mereka harus memutar otak lebih kencang dengan harapan bisa memahaminya. Teori, dalil dan apa pun itu sebagai bentuk penguatan materi justru semakin merumitkan pikiran pendengar. Apakah hal tersebut akibat kurang pahamnya kita dalam menguasi materi sehingga tidak bisa menyederhakannya. Jawabannya benar menurut Einstein.
“Kalau kamu tidak bisa menjelaskan dengan sederhana, berarti kamu belum cukup paham” (Einstein)
Menyampaikan dengan sederhana bukan berarti pertanda dangkalnya pikiran, tapi justru menampilkan kecerdasan. Karena sesuatu yang rumit bisa diubah menjadi sederhana, adalah kerjaan yang butuh pikiran dalam. Namun, kurang cukup memahami seringkali melebarkan materi dengan banyak teori. Padahal sederhana dalam penyampaian ide, gagasan atau materi lebih dibutuhkan daripada kompleksitas bahasan namun membingungkan.
Sama seperti kehidupan di dunia yang penuh dengan kompleksitas masalah yang dihadapi. namun menjadi lebih ringan jika dapat disederhanakan. Sayangnya, mencari solusi dengan cara sederhana membutuhkan kerja keras otak dan pikiran cerdas. Banyak masalah yang membesar karena dibuat rumit oleh yang mengalaminya. Salah satu contoh merumitkan masalah adalah dengan masuknya amarah dalam diri sehingga harapan mengecilnya masalah justru semakin lebar dan panjang.
Jika kesederhanaan merupakan jalan pintas yang efektif dalam menguraikan sebuah persoalan maka menempuhnya adalah sebuah keharusan. Tidak perlu ragu apalagi malu dianggap tidak berpengetahuan karena dapat menyederhanakan. Justru banggalah memiliki kedalaman pikiran yang dapat mengubah kerumitan menjadi sederhana. Pelajari, pahami dan sederhanakan adalah kunci.
Kreator: Budi Kenzin