Keutamaan Orang Bertaqwa

Mengapa nilai ketaqwaan begitu penting untuk diraih sehingga umat Islam harus bersabar dalam menahan rasa haus dan lapar selama seharian di bulan Ramadhan. Jawabanya adalah karena ketaqwaan adalah derajat tertinggi keimanan dan pengabdian seorang hamba kepada Rabbnya. Taqwa merupakan pemisah yang mempertegas batas antara keyakinan dan keragu-raguan.

Taqwa juga merupakan bekal yang paling penting yang akan menentukan selamatnya manusia dalam kehidupan di dunia serta kehidupan di akhiratnya. Satu kata yang merangkum semua jenis kebaikan yang ada didalamnya. Ketaqwaan sangat diperlukan supaya manusia selalu berada dalam jalur penciptaan (fitrah) Tuhannya. Sebagaimana Nabi saw pernah mengatakan bahwa setiap manusia diciptakan dalam keadaan fitrah (suci).

Ketika dilahirkan, manusia dalam keadaan suci dari segala dosa dan kesalahan. Manusia lahir ke dunia ini dalam keadaan  sudah siap mengabdi dan beribadah kepada Tuhannya. Tetapi lingkungan sekitarnyalah yang kemudian menentukan jalan hidup manusia selanjutnya. Lingkungan keluarga dan masyarakatnya telah mempengaruhi jiwanya serta membentuk kepribadiannya sehingga tampillah manusia dengan berbagai sifat dan perilaku yang berbeda-beda.

Dalam penciptaannya, manusia memang berbeda dibandingkan dengan makhluq-makhluq yang lainnya. Terhadap manusia, Allah swt telah menyempurnakan ciptaan-Nya dalam bentuk sebaik-baik ciptaan. Allah swt juga memberikan kelebihan-kelebihan yang tidak diberikan dan dimiliki oleh makhluq yang lainnya. Kesempurnaan fisik dan akal adalah salah satunya. Disamping itu juga khusus untuk manusia, Allah swt memberikan tugas dan amanah yang tidak diberikan kepada ciptaan Allah yang lainnya.

Ketaqwaan merupakan refleksi keberhasilan manusia menjalankan misi,  tugas dan amanah yang telah dibebankan diatas pundaknya. Mereka yang bertaqwa telah berhasil mengarahkan dan memanfaatkan segala potensi yang dimilikinya sesuai dengan tuntunan dan tuntutan yang dikehendaki oleh Tuhannya. Meskipun kadang berbagai godaan dan ujian yang harus dihadapi kadang begitu dahsyat, mereka tetap saja mengambilnya sebagai jalan utama untuk meraih kesuksesan dalam hidupnya.

Selalu berusaha menegendalikan diri dan bersabar untuk meraih keberhasilan atau nikmat yang lebih besar adalah kunci semangatnya. Rela bersusah-susah dan berpayah-payah serta terus berjuang untuk meraih kemenangan adalah sikap dasar yang akan selalu menunjang keberhasilannya. Begitulah sebagian dari cara orang-orang yang bertaqwa dalam meraih keberhasilan hidupnya. Jalan-jalan orang-orang yang dalam hidupnya mendapatkan hidayah dan diberikan petunjuk jalan lurus sepanjang usianya.

Allah swt yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang sangat mencitai dan mengasihi hamba-hambanya yang beriman dan bertaqwa. Curahan rahmat dan cinta kasih-Nya membuat hamba-hambanya merasakan kebahagiaan dan ketentraman yang tidak ada bandingannya. Segala yang diperlukan dalam kehidupannya dipenuhi-Nya dan diberikan berkah. Mereka menjalani hidup bahagia di dunia dan juga telah dijanjikan untuk hidup bahagia di akhiratnya.

Potret dan gambaran bagaimana kehidupan orang-orang yang bertaqwa yang mulia telah banyak terukir dalam perjalanan panjang sejarah. Ketaqwaan telah menjadikan orang-orang kayanya sangat menjauhi hidup berfoya-foya dan menghabiskan harta dengan percuma. Mereka sangat jauh dari sifat-sifat sombong dan suka membangga-banggakan diri, harta dan kekayaannya. Mereka selalu mensyukuri semua nikmat yang diterimanya dengan cara memuliakan si miskin dan peduli kepada sesamanya. Hartanya tidak pernah melupakan dirinya untuk berbakti kepada Sang Pemilik yang Maha Pemurah.

Ketaqwaan juga telah menjadikan kedudukan seseorang menjadi mulia di sisi-Nya. Sebuah kemuliaan tidak lagi diukur berdasarkan asal, suku , bahasa, warna kulit, kekayaan dan lain-lainnya. Betapa banyak orang-orang yang tadinya tidak dikenal asal-usulnya  kemudian menjadi begitu berperan dan begitu mulia dalam sejarah perjuangan Rasulullah saw menegakkan Risalah Islam. Sebut saja nama-nama Bilal bin Rabah, Yasir, Sumayyah dan seterusnya.

Ketaqwaan juga akan menjadikan para pemimpin menjadi sosok yang berwibawa dan bijaksana. Mereka akan selalu merasa khawatir dan takut terhadap amanah yang diembannya tidak bisa dijalankan dengan sebaik-baiknya. Para pemegang kekuasaan dan para pejabat yang sangat takut kalau mereka tidak bisa memenuhi janji yang telah diucapkannya. Para orang tua sangat takut dan khawatir tidak bisa membimbing dan mendidik anak-anak mereka menjadi anak-anak yang sholeh dan sholihah. Para suami atau istri yang khawatir tidak bisa menjaga amanah yang diberikan diantara keduanya.
            Ketaqwaan akan menjaga kesucian para pemuda dan pemudinya. Masa mudanya akan banyak dimanfaatkan untuk memepersiapkan keberhasilan di masa depannya. Keimanan dan ketaqwaan berhasil telah membentuk pribadinya yang tangguh dan kokoh. Sehingga mereka tidak mudah goyah oleh hantaman pengaruh budaya dan kebiasaan yang bisa mengancam dan meporak-porandakan jati dirinya.