Saudara sekalian, Khalifah Umar bin Khattab RA. pernah berkata: “Sejak kapan kalian memperbudak manusia? padahal mereka dilahirkan oleh ibu-ibu mereka dalam keadaan merdeka..” Hari ketika didalamnya kita tidak melakukan kedhaliman, penindasan, dan peduli pada derita orang lain, maka itulah hari kemerdekaan. Artinya, ketika itulah kita benar benar merdeka menjadi manusia. Sebaliknya, hari ketika kita merampas, menindas, merebut dan abai pada derita orang lain, maka itulah hari kita sedang menjadi hewan yang tak bisa merdeka sebagai manusia.
Stop dan berhentilah, pada perampasan hak hidup dan kemerdekaan dari orang atau bangsa lain, karena nyawa dan kemerdekaan adalah hak asasi paling tinggi dalam kemanusiaan bahkan dalam agama Islam. Jangan menjajah hati kita sendiri dengan cara:
- Merasa ketakutan karena melihat manusia selain kita adalah lebih besar
- Merasa sombong karena melihat selain kita adalah kecil, bodoh dan layak diperdaya
- Menjadi bodoh karena merasa sudah sangat pintar, dan seterusnya
Kitalah sang penjajah yang sedang terjajah manakala melakukan pemenjaraan atas kemerdekaan orang lain, sebab inti dari kemerdekaan adalah kebahagiaan bagi seluruh manusia. Pada zaman sahabat, ada budak yang berhasil memerdekakan dirinya sendiri, setelah atas kehendak Allah, dia berhasil mengumpulkan banyak uang penebus. Kemudian, di kemerdekaannya budak itu menikah dan memiliki putra. Ketika anaknya dewasa, dia berpesan pada anaknya bahwa kemerdekaan adalah hal yang harus ditebus, diprioritaskan agar nanti kita merdeka dan bebas menentukan dengan cara apa akan kita serahkan nyawa kita pada Allah. Ya Rabb, jadikan kami bangsa yang merdeka dari segala wujud penindasan dan pemenjaraan pada hati, pemikiran dan raga kami. Aamiin.